Task 9 Gemari Pratama- Klaster 1 (Dapur Part 2)

Evaluasi apakah banyak makanan yang terbuang atau justru belum sesuai dengan anggaran (misalnya defisit). Setelah berbenah dan menata isi kulkas secara umum (termasuk freezer), tentukan langkah apakah ke depan membuat perencanaan terhadap belanja makanan (food preparation) ataukah tidak. Berikan alasannya.

1) Sebelum berbenah kulkas sempat melakukan food preparation namun tidak istiqomah, seringkali juga berbelanja dalam jumlah banyak dengan rencana dibuat menu ini dan itu akan tetapi seringkali terlupa. Setelah berbenah ditemukan beberapa bahan makanan yang sudah lewat kadaluwarsa seperti mayonaise, juga bekuan olahan makanan yang sudah terlalu lama (berbulan-bulan) di freezer. Rencananya akan mulai kembali food preparation, ditambah membeli 'stock' bumbu ataupun bahan makanan tahan lama secukupnya agar senantiasa fresh..

2) Tulis kebiasaan baik terkait berbenah rutin dapur yang akan Anda lakukan (Harian, Mingguan, Bulanan).
Kriteria tugas :
# Harian saya akan mengupayakan bertanggungjawab terhadap bahan makanan yang telah dibeli dan dipersiapkan untuk seminggu tsb, jika pun mendadak tidak masak jangan sampai berhari-hari bahan makanan tersebut 'terbengkalai' dan membusuk dengan mubazir, harus ada solusi seperti dihibahkan kepada tetangga sebelum dalam kondisi masih layak, mengambil bahan makanan dengan prinsip FIFO (First in First Out).
# Mingguan, memastikan sebelum berbelanja, bahan makanan yang seminggu ke belakang sudah habis. Menata belanjaan sesuai prinsip FEFO (First Expired First Out), sebisa mungkin tidak terlalu penuh sehingga makanan yang terdapat di kulkas dapat teridentifikasi dengan mudah dan menghindarkan dari terlupa diolah/dikonsumsi.
#Bulanan membersihkan kulkas, dan mengevaluasi kalau kalau ada bahan makanan yang tahan lama sudah lewat kadaluwarsa (semisal mayonaise tadi).



Task 6 Gemari Pratama-Klaster 1 (Pakaian)

Proses Decluttering
1. Apakah Anda membuat sub-kategori pakaian yg Anda gunakan sehari-hari & hari khusus?
Iya, agar memudahkan ketika mencarinya. Pakaian sehari-hari kebanyakan dilipat di dalam lemari, sementara pakaian khusus digantung masih di lemari yang sama. adapun peletakkan kaos kaki, kerudung, jaket, alat solat dll tidak dibedakan hari khusus atau bukan, hanya semuanya disimpan pada sekat sekat yang berbeda sesuai kategori.

2. Cek sepatu, tas, dan aksesoris Anda. Apakah semuanya sudah memiliki tempat/masih overwhelm?
belum semuanya memiliki tempat, seperti tas, dompet, headset, kacamata dan topi suami yang setiap hari digunakan masih diletakkan di sembarang tempat, sementara ini akhirnya membeli gantungan dinding
untuk tas dan jaket yang diletakkan di ruang tamu karena pertimbangan juga jarang datang tamu.. meskipun demikian sebisa mungkin tetap terlihat rapi, tapi memudahkan aktivitas sehari-hari.

3. Kurangi jumlahnya jika berlebih (ceritakan proses mengurangi/tidak perlu mengurangi pakaian Anda disini kaitkan dengan prinsip RASA)
selama dua minggu saya dan suami membedah lemari pakaian, dan boks-boks di kolong untuk dipisahkan mana yang tetap disimpan dan mana yang tidak. Cukup banyak yang dikurangi (kurang lebih 3 kantong besar) dengan cara diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan melalui nenek saya yang masih bolak-balik ke kampung, Sebagian diputuskan tetap disimpan dengan perlu perbaikan terlebih dahulu. Padahal isi lemari tersebut sudah hasil berkali kali decluttering, seperti saat donasi ke daerah-daerah bencana.

Proses Organizing
1. Alhamdulillah pakaian hasil decluttering sudah disingkirkan seluruhnya dari rumah, hanya bersisa sepatu yang belum sempat disentuh. Ada kemungkinan sepatu putih yang jarang dipakai akan didecluttering. Sementara sisanya sepatu mas dan Haura juga belum dibicarakan mana yang akan tetap disimpan dan diberikan ke orang lain.
2. Alhamdulillah sudah pas untuk urusan pakaian saya dan suami, adapun Haura saya masih merasa tempat pakaiannya terlampau sempit untuk gaya lipatan vertikal sehingga sulit untuk rapi. Namun untuk seperti bantal, dan pinggiran boks bayi saya belum dapat memutuskan harus dikemanakan. Karena jarang digunakan, diberikan pun tidak akan berguna karena itu adalah bantal pinggiran boks customized dengan ukuran boks anak saya yang tidak umum (1x2m), sementara ini masih memutuskan untuk disimpan, namun peletakkannya masih belum fix agar tidak menjadi clutter. sempat terpikir untuk mere-use menjadi alas duduk karena kami lebih sering lesehan di lantai.

Task 8 Gemari Pratama - Klaster 1 (Dapur Part 1)


Pada pekan ini, Anda akan memulai berbenah : kategori dapur (part 1).
🎉🎉🎉🎊🎊
Yuk, ceritakan 2 tahapan proses berbenah Anda pada kategori dapur ini, meliputi :
Proses Decluttering
1. Apakah Anda membuat sub-kategori di setiap kategori dapur Anda?
Tidak mendaftar sub-kategori secara menyengaja dan tertulis, saya hanya mengelompokkannya berdasarkan kategori dan letak sesuai frekuensi penggunaannya. Misalnya barang elektronik seperti blender dan food processor tidak setiap hari saya gunakan maka diletakkan di dalam baskom tertutup di kolong kompor, sementara rice cooker di meja lemari dapur, dispenser di sebelah kulkas. Bahan-bahan makanan diletakkan sesuai dengan petunjuk penyimpanannya, bumbu kering untuk memasak pada botol botol kaca dirapikan di rak, bahan segar mentah di kulkas, pasta beras kerupuk dan sejenisnya saya letakkan dalam toples di lemari dapur bagian bawah, dll.
2. Cek menu keseharian Anda, bagaimana pola makan Anda dan keluarga? Apakah barang di dapur sudah memenuhi atau justru berlebihan? bisa Anda ceritakan barang apa saja yang sering digunakan dan tidak atau belum sama sekali digunakan.
*Sempat menggunakan food preparation dengan belanja ke pasar seminggu sekali, karena saya kurang suka belanja harian ke luar (tukang sayur yang lewat seringkali tidak lengkap). Tapi belum istiqomah, yang akhirnya berdampak pada belanja stock makanan mengira-ngira membayangkan akan memasak apa, ketika harinya tiba atau ketika persediaan sesuai menu telah habis.. memasak apapun yang ada kadangkala tidak ada apa-apa. hehe jadi serba spontan. memang istiqomah itu berat ya dibanding memulai. Rencananya ingin memulai lagi food preparation.
* Barang-barang di dapur telah memenuhi, dan 90%nya rutin dipakai. Yang paling sering digunakan adalah panci-panci, pisau, wajan, rice cooker, spatula dkk, tupperware untuk bekal ataupun penyimpanan bahan mentah. Yang agak overwhelmed adalah gelas-gelas, piring polos hasil kado pernikahan, ditambah dikasih nenek. Yang belum pernah digunakan sama sekali adalah 1 set alat makan bercorak dan tea set dari Korea, serta wadah plastik untuk masakan besar dengan tutup semuanya adalah kado pernikahan.

3. Jika barang Anda berlebih-atau merasa overwhelm, bisa ceritakan proses mengurangi perlengkapan dapur Anda. Dalam hal ini bisa Anda kaitkan dengan prinsip RASA (termasuk keputusan memilah sampah dapur).

*Sudah banyak yang dihibahkan, yang belum pernah dipakai dikemas ulang dan dijadikan kado kepada teman, namun masih banyak gelas-gelas lainnya yang jarang keluar lemari.. akan ada decluttering selanjutnya in shaa Allah sampai dirasa cukup.
*keputusan memilah sampah dapur belum terealisasikan karena perlu edukasi juga kepada suami juga belum mengetahui letak bank sampah, yang sudah saya lakukan baru memisahkan cangkang telur untuk jadi pupuk tanaman di halaman, dan menampung minyak jelantah, adapun sampah sisa makanan diberikan ke ayam, sampah lainnya masih bercampur baur. Masih proses..

Proses Organizing
1. Saya berencana mendaftarkan lemari dapur alumunium saya, rice cooker berlebih, minyak jelantah, dan barang-barang lain yang sesuai ketentuan ke program KUTUB (program pengelolaan barang bekas yang hasilnya akan didonasikan ke pesantren yatim dan tahfidz).

2. Tata barang dapur sesuai dengan materi atau gaya penataan Anda sendiri, usahakan sudah fix kemudian cek apakah sudah sesuai dengan prinsip RASA.
Proses berbenah dapur part 1 ini belum selesai sehingga masih dimungkinkan tata letak pun berubah, karena diburu-buru akan pergi ke rumah orang tua sebelum Ramadhan.. tapi sudah tergambar kenapa harus demikian, selain estetika juga memenuhi alasan fungsional, dan keamanan dari jangkauan anak/ hewan lain.


#Task8GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaridapur
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA

Task 7 Gemari Pratama -Klaster1 (Buku)

Pekan lalu seminggu banyak sekali hari libur sehingga kelas gemar rapi juga libur, sayangnya belum gajian hehe jadilah kami stay at home saja.. Kondisi ini kami manfaatkan untuk berbenah rumah, lebih tepatnya bebersih rutin, menuntaskan berbenah pakaian dan mulai nyicil berbenah buku berhubung ketika tiba pekan task 7 mengenai buku pasti agak sulit berbenah tanpa bantuan mas..

Proses decluttering
1. Apakah Anda membuat sub-kategori terhadap buku yang dideclutter?
Iyaaa.. sebelumnya di tengah kehirukpikukan lemari buku, saya sudah menatanya berdasarkan kategori. Hal demikian membuat saya lebih mudah mencarinya bila terburu-buru. Sebenarnya secara visual memang lebih enak menata berdasarkan warna, atau dengan membalik buku. Tapi untuk saya yang seringkali butuh buru-buru ketika memilih buku (sebelum bocil ikutan milih-milih buku juga) sangat terbantu jika hapal dimana letak per kategori. Jadi hasil decluttering ini pun masih mengikuti kategori awal :
rak 1-2 untuk buku non fiksi, 3 didominasi buku fiksi dan buku catatan, 4 untuk dokumen penting, tabloid serta buku-buku penunjang pembelajaran bahasa asing. Kemudian ditata berdasarkan subkategori yang sama, seperti gambar berikut. Rak 2 dan 3 dan paling depan adalah buku-buku yang paling sering saya gunakan, atau yang sedang dibaca.. (contohnya buku referensi kajian tiap pekan)



2. Cek buku-buku Anda apakah sudah memiliki tempat?
Cenderung melebihi tempat, tapi sebelum merealisasikan keinginan menambah rak buku baru akhirnya saya pilih benar benar lagi. saat ini sebetulnya belum selesai semua proses decluttering, baru 75%.

3. Kurangi jumlahnya jika berlebih (ceritakan proses decluttering pada proses berbenah buku Anda, kemudian kaitkan dengan prinsip RASA)
Sempat dilema dan yakin akan tetap menyimpan semua buku bacaan, karena banyaknya buku yang belum selesai dibaca. Namun, setelah berhari hari berbenah juga meminta saran teman setidaknya ada dua dus kecil buku untuk dideclutter karena berbagai pertimbangan berdasarkan prinsip RASA. Misalnya 4 series novel Twilight, meskipun secara fisik masih rapi jali bahkan bersampul setelah dipikir ulang secara konten isinya kurang aman jika dibaca anak-anak, kalaupun Haura sudah dewasa saya berkeinginan pikirannya dijejali buku-buku yang lebih berfaedah dan bergizi dibanding novel percintaan tersebut. Saya sempat meminta saran teman-teman saya harus diapakan buku" tersebut dan kebanyakan menyarankan untuk tidak disimpan karena masalah konten.
Kebanyakan buku yang terpilih untuk didonasikan adalah hasil filter berdasarkan kontennya. Adapun buku yang belum saya baca sama sekali saya lihat skilas kemudian bila masih ada keinginan untuk membacanya (tapi kecil kemungkinan akan dibaca ulang berkali-kali dalam waktu dekat) saya letakkan ke kardus yang berisi buku-buku yang akan saya selesaikan sebelum didonasikan.

Proses Organizing
1. Bagaimana corak/style Anda dalam menyimpan buku? (boleh sesuai materi ataupun mix sesuai selera Anda) kemudian cek berdasar prinsip RASA.
Biasanya saya menyimpan buku berdasarkan kategori di lemari buku, tapi untuk buku anak dan beberapa buku terkait kurikulum kegiatan anak sengaja saya letakkan di storage mainan di kamar, sehingga mudah dijangkau anak pun terlihat oleh saya sehingga dibaca bila akan digunakan sebelum berkegiatan.
Penataan lemari buku masih mengikuti pengkategorian per baris rak buku, dan letak di gambar. Namun pada baris ketiga, yaitu buku 'santai' yang menginspirasi kepenulisan ditata berdasarkan gradasi warna agar tetap indah secara visual.

2. Tulis kebiasaan baik terkait buku-buku yang Anda simpan tersebut.
Rencana yang dibuat setelah berbenah:

*Kegiatan harian:
1)Menyisihkan waktu khusus untuk membaca buku yang dimiliki namun belum dibaca.
2)Memastikan tidak ada buku yang tercecer sebelum tidur malam
3) Menuliskan kata-kata kunci, cerita singkat hasil membaca pada jurnal harian

*Kegiatan mingguan:
1)Membersihkan debu pada rak buku
2)Merotasi daftar buku bacaan untuk 1 minggu
3) Membuat tulisan pendek terutama berkaitan dengan buku" dan literatur yang dibaca dan dialami selama pekan tersebut.

*Kegiatan bulanan:
1) Membersihkan rak buku secara keseluruhan
2) Memeriksa ada tidaknya buku yang bisa didecluttering


Bagi Anda yang tidak sempat berbenah di pekan ini, tetap kumpulkan progress Anda sekecil apapun itu.
Untuk media social sertakan hestek
#Task7GP
#gemaripratama
#angkatan1
#klaster1
#gemaribuku
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu
#RASA
M

Keluarga Multimedia (Hari ke-10)

PMI first aid





Selain itu saya juga membuka dan mempelajari apliaksi Gotowebminar 
Hampir mirip dengan zoom dan playback. Hanya saja ....


Keluarga Multimedia (Hari ke-9)

Ojesy
Sudah download sayangnya tidak sempat mencoba karena tidak mau kemana mana
 Sebelumnya saya download aplikasi
She-jek tapi dia perlu pembaharuan karena lag ketika baru akan mengisi tujuan

Keluarga Multimedia (Hari ke-8)

Ted Talk





Keluarga Multimedia (Hari ke-7)

Wunderlist




Habits


Keluarga Multimedia (Hari ke-6)

Kinedu 




Keluarga Multimedia (Hari Ke-5)

Chai's play

Keluarga Multimedia (Hari Ke-4)

Mi Yeelight
Hah? apaan itu, lampu? yep lampu! Karena sesi tantangan kita kali ini adalah mengenalkan berbagai teknologi atau aplikasi yang itu memudahkan peran kita sebagai ibu dalam mengawasi tumbuh kembang anak, maupun manajemen diri menurut saya si lampu pintar ini ga boleh ketinggalan.

Saya kira suami saya tipikal tech geek gitu, salah satu yang dibahas melulu sejak masa kehamilan adalah si lampu pintar ini. "Enak Fath, kalau mau nyalain matiin lampu dari kasur aja. indah...." Katanya sambil mengecup dua jarinya sendiri macam Pak Bondan bilang 'maknyuuussss'.  Saya waktu itu belum bisa sepakat, mengingat harganya yang rasanya belum sepadan dengan manfaat yang didapat, belum butuh-butuh amat gitu deh.. apa susahnya matiin lampu jalan dulu nyamperin saklar, kan?

Kemudian lahirlah Haura, ia ditempatkan di dalam baby crib yang cukup besar, di kamar yang sama tapi berjarak 2-3meter dari kasur yang kami tempati. Kamar tidur kami memanjang, gabungan dua ruangan, sehingga masing-masing kasur punya lampu sendiri di atasnya. Masalah mulai terasa ketika: saya dan Fikar terbiasa tidur gelap-gelapan, atau ya remang-remanglah. Jadi ketika harus bangun beberapa kali di tengah malam untuk mengecek popoknya Haura dan menyusuinya, otomatis saya harus menyalakan lampu yang ada di daerah crib Haura, yang sayangnya amat menyilaukan. Baik Fikar maupun Haura akhirnya seringkali terbangun karena silau, okelah kalau Fikar kesilauan sebenarnya tidak masalah buat saya.. hahah tapi yang repot adalah ketika Haura tidak kunjung lanjut tertidur setelah hajatnya beres, ditinggal tidur rasanya tidak mungkin karena dia pasti menangis gelisah (dan alamiahnya kita gabisa tidur nyenyak, rasanya seperti pergi tidur dengan ceret air di atas kompor yang menyala. dengar suara sedikit kebangun..) apalagi kala itu saya sedang fase mengenalkan siang malam pada Haura. Jadi ketika siang buatlah sekelilingnya penuh suara, terang benderang sementara ketika malam buatlah tenang, redup sehingga anak tau ini waktunya tidur. Efek pembiasaan ini yaitu pola tidur bayi ga acak kadut tapi sejalan dengan jam tidur kita orang tuanya.. kita jadi tidak perlu begadang seharian dan terkantuk-kantuk luar biasa di siang hari, ga perlu jadi kelelawar. 
Selama beberapa waktu kami seperti itu terpikirlah oleh saya untuk membeli lampu tidur, jadi saya tetap dapat menyusui dan mengganti popok Haura tanpa membangunkan semua orang. Mas menanggapi dengan antusias dan menawarkan kembali Mi Yeelight sambil menjelaskan penuh semangat kelebihan-kelebihannya. 

Mi Yeelight adalah lampu yang terkoneksi internet (Wifi) dan smartphone kita, jadi kalau ada indihome dan sebangsanya di rumah sangat mungkin dicoba. Kita perlu mendownload terlebih dahulu aplikasinya di Playstore