Seperti kebiasaannya
sehari hari, siang itu adik bungsu saya yang kelas 1 SD tampak menonton Upin
Ipin. Posisi nyamannya selalu tiduran di lantai, dan jaraknya tak sampai 2
meter. Maka keluarlah kata-kata familiar yang dulu ditujukan pada saya semasa
kecil kali ini pada si adik.
S: Fakhrina mundur dek
nontonnya jangan kedeketan.. rusak matanya nanti.”
Fakhrina langsung
mundur tanpa bersuara. Saya berlalu. Begitu kembali Fakhrina yang tengah
membaca judul video-video memajukan dirinya ke layar, dan setlah di-play ia kembali ke posisi enaknya sedia
kala, ke tempat yang tidak sampai 2 meter tadi. Kebiasaan nampaknya.
S: dek, nanti minus
loh matanya. Mundur hey..
Fakhrina lagi lagi
dengan mata masih tertancap ke layar bergerak mundur.
Akhirnya saya duduk di
sampingnya, sambil mencari cara agar matanya tidak hanya fokus pada tv.
S: Fakhrin..
F: hmm? *wajahnya acuh
tak acuh.
S: Fakhrin..
F: *menggerakan
kepalanya mengisyaratkan ‘’apa?’*
S: “Karena kemarin
kemarin Fakhrina nurut ga deket deket dedek Haura (Fakhrina sedang flu), dan
suka bantuin teteh. Teteh punya hadiah buat Fakhrin.” Fakhrina menoleh
dengan semangat.
F: “Apaan?”
S: Nih..
saya berikan wadah
sikat gigi unyu berbentuk wortel, lumayan untuk menyimpan sikat gigi Fakhrina
yang biasanya diletakkan di bawah karena rak sabun-sampo-nya terlalu
tinggi.
F: Apaan ini?
Kemudian saya jelaskan
fungsinya.
S: Bilang apa dong?
F: Makasih teh..
Alhamdulillah meskipun
komunikasi produktif hari itu belum optimal, buah dari komunikasi di hari hari
sebelumnya tampak berhasil.
#Tantangan10Hari
#FathiaArifaH
#Level1
#HariKe3
#KuliahBunSayIIP
#KomunikasiProduktif
0 komentar:
Berikan komentar kamu :)