Tantangan Games level 2 adalah melatih
kemandirian anak, etapi Haura masih berusia 40hari apa yang harus dilatih
mandiri? Haha seru banget kalau dia bisa ganti popok basah sendiri atau sendawa
setiap selesai disusui. Karena bingung memikirkannya juga karena tingginya
mobilitas long weekend kemarin
jadilah baru selasa kemarin saya mulai. Jadi yang dijadikan bahasan akhirnya
adalah mengamati Haura apakah telah mencapai milestone sesuai usianya ataukah belum. Setelah diperhatikan
beberapa hari ini Haura tampak bahagia dan mulai sibuk ngoceh pada mainan
gantungnya, lucu sekali melihatnya senyum-senyum dan ngobrol. Sebetulnya sejak
usia beberapa minggu juga Haura mulai merespon dengan ocehan dan menyimak
ketika diajak ngobrol, jadwal tetapnya biasanya sepulang Eninnya kerja atau
selepas magrib. Selain itu beberapa minggu terakhir saya menambahkan Tummy time (tengkurap) ke dalam aktivitas mandinya, guna
melatih otot perut, punggung dan lehernya. Dan hasil pengamatan kemarin Haura
mengangkat kepalanya tinggi-tinggi lumayan lama bahkan hampir terguling ke
samping. Haura juga mulai menoleh bila ada bebunyian yang menarik perhatiannya,
tapi kalau tidak menarik perhatiannya dipanggil panggil pun dia cuek dan justru
fokus memperhatikan yang lain.
Untuk melatih kemandirian sendiri, yang paling
pas menurut saya adalah belajar mandiri pergi-pergi untuk kembali menjalani
aktivitas semasa hamil yaitu kajian tahsin dan Bahasa Arab. Tapi, saya masih
belum tega Haura terpapar debu jalanan, begitupun mas, tidak mengizinkan kalau
saya harus naik angkot. Apalagi untuk kajian B.Arab letak tempatnya lumayan
jauh dari jalan raya, dan pulangnya harus menyebrang jalan besar dengan proyek
pembangunan jalan layang, jadi banyak bahan bahan bangunan, banyak truk truk
besar juga hilir mudik. Jadi ya agak ngeri sih. Ada solusi lain yaitu
nge-grabcar jadi Haura lebih terlindungi karena baru keluar ketika sampai
tujuan. Namun untuk ngegrabcar mestilah saya disertai mahrom atau ‘orang
ketiga’, tidak boleh hanya berduaan dengan si supir yang umumnya lelaki. Karena
status hukum syaranya berbeda dengan transportasi umum lainnya, grabcar
menggunakan mobil pribadi dan tertutup yang itu membutuhkan izin dari orang
lain untuk ‘nyempil’ sehingga jika hanya saya (+Haura) dan si bapak supir saja
di dalamnya akan tergolong pada berkhalwat, yang tentu saja haram. Jadi
sementara ini kemandirian sendiri perihal ini belum bisa dilatih, menunggu
Haura gedean untuk naik kendaraan umum.
#HariKe1
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
0 komentar:
Berikan komentar kamu :)