Setelah menjalani tantangan komunikasi
produktif 10 hari yang saya rasakan adalah mengubah kebiasaan berkomunikasi itu
butuh dilatih, susah susah gampang. Semakin saya sadari banyaknya kekurangan
pola komunikasi yang selama ini digunakan terhadap suami ataupun adik-adik dan
anggota keluarga lainnya. Selama ini saya cenderung to the point tanpa memikirkan apakah akan diterima dengan baik oleh
lawan bicara, maka sewajarnya jika pesan ditafsirkan salah atau diabaikan
sementara saya merasa capek terus terusan mengingatkan.
Salah satu yang saya syukuri adalah Fakhrina,
adik bungsu saya yang memang sejak kecil sampai sekarang sering dibiasakan
tidak malu untuk menunjukkan ekspresi kasih sayang, ternyata juga lebih peka
dan sumringah ketika saya menggunakan kaidah KISS dalam interaksi. Selama
tantangan 10 hari ini juga saya amati Fakhrina memang lebih mudah dimintai
tolong bila dikomunikasikan dengan ramah, sambal tersenyum, mengucapkan tolong
dan terima kasih, bahkan kadang-kadang meskipun saya tidak mengikuti kaidah
komunikasi produktif KISS (tidak tersenyum dan lebih bernada memerintah) masih
mau menurut dimintai tolong ini itu. Pernah sekali waktu Fakhrina saya marahi
karena gemas luar biasa oleh teriakannya ketika mendengar petir dan justru
berlari mendekati Haura yang akhirnya terbangun kaget. Tentu saja semua kaidah
berkomunikasi produktif ke anak-anak yang ada di materi games ini bubar jalan,
yang saya lakukan hanya mengomel,”Kan sudah teteh bilang teteh ga suka!” Kejadian
tersebut ternyata membuatnya kapok mendekati saya sampai sore. Sayup-sayup saya
dengar ibu dan nenek yang sedang sibuk di dapur memintanya menyampaikan pesan
pada saya, Fakhrina pura-pura tidak mendengar dan mengalihkan topik mengajak
ngobrol ibu-ibu yang membantu masak untuk aqiqah. Saat itu saya teringat materi
komprod dan merasa bersalah pada Fakhrina. Untungnya malam harinya ia mulai tak
tahan untuk tidak mendekati boks bayi dan mulai lagi ‘mengoprek’ barang-barang
di kamar saya, ia juga tidak sungkan untuk membuka obrolan. Ah, anak-anak
memang bukan makhluk pendendam.
Intinya saya masih perlu sekali latihan
mempraktekan gaya komunikasi produktif sampai menjadi kebiasaan. Semoga games
level berikutnya saya bisa lebih baik lagi dalam mengatur waktu sebagai new mom supaya tidak
ada rapel postingan, dan yang terpenting dapat mengaplikasikan materi dalam kelas
dengan baik.
0 komentar:
Berikan komentar kamu :)