Komplek Kita Kini



Sungguh baru aku sadari,
bahwa waktu tak pernah kembali
dan ia menggelinding begitu cepat
menyisakan noktah noktah memori dalam sekejap

Kembang sepatu yang terselip di rumah kosong,
Wangi kenanga dari rumah seberang lapangan,
Dan belimbing wuluh yang terus berbuah di halaman
Saling melagukan rindu pada suasana komplek tempo lalu

Rasanya baru kemarin,
Aku perturut kakak bermain dari RT ke RT
dan menangis ketika ditinggal
Baru kemarin,
Puasa sehari dihitung seribu
Anak-anak, remaja se-IPB raya heboh-heboh menangkap belut,
gebuk bantal, berlepotan krim di wajah demi duit-duit receh
Tertawa-tawa bangga jadi juara dan memberenggut ketika kalah

Seperti baru kemarin,
Aku pelihara macam-macam hewan
dari kura-kura, kelelawar, kepik, kumang, marmut sampai burung perkutut
yang semuanya mati
atau dikirim ke rumah Om Salim karena tak terurus

Sudah hilang dari telinga gema sore-sore kemarin,
Suara nyaring di jalanan,”Hong! Kamu jadi!”
“aku hitung ya.. satu.. dua.. tiga…empat..”
Tak ada lagi.

Wajar,
jaman sekarang apa-apa lebih asik di dalam rumah
Lebih menarik Youtube, game online atau drama korea
dibanding bermain dengan tetangga
bisa jadi lebih tahu malu buat bertamu
bisa juga lebih banyak kerjaan menunggu.
Terlebih yang perempuan,
Tak ada futsal untuk dimainkan beramai-ramai
Lulus SD-pisah sekolah-semua selesai

Tak ada lagi latihan nasyid atau drama berhari-hari dengan rekan sejawat TPA
demi tampil memukau di depan warga,
Sebab kini, isi TPA juga kebanyakan anak-anak entah siapa

Komplek kita kini…
Beda
Pembicaraan lugu tentang Hatchi yang sebatang kara mencari ibunya
Kalah pamor dengan kata ‘pacaran’ bahkan dalam percakapan anak-anak

Komplek kita kini…
hening,
Setidaknya sampai Ramadhan tiba dan lebaran usai
Komplek kita beranjak tua dan ia makin tidak tahu apa-apa
atau… sekedar tau tapi tak lagi karib
ah.. apa mungkin hanya pada kami generasi mudanya?
Toh, Mas Pardi tetap berkeliling dengan gerobag baso
Mbah Iyam masih datang dengan sayur-mayurnya
Mba Nur masih menjual nasi uduk dan gorengan saban subuh
dan grup bapak-bapak masih sering kongkow kongkow

Halal bi halal,
yang definisinya macam-macam seperti polemik arti Pokemon
Selayaknya bukan jadi satu satunya ajang kita berkumpul
beragam harapan terhimpun
agar semakin tua kita makin akur

Sungguh baru aku sadari,
bahwa waktu tak pernah kembali
dan ia menggelinding begitu cepat..

cepat sekali.

0 komentar:

Berikan komentar kamu :)