fanniya :)



Di dahinya tertoreh,”Duniamu tak cukup adil untukku”
Orang yang menyodorkan novel andrea untuk aku bacakan,
Licik!
Dan dia ingin menyimak, layaknya anak kecil merajuk ibunya saat tiba waktu tidur
Suaranya sebening aquades
Selembut beledu
Orang yang justru terbahak kian nyaring kalau aku memberenggut sambil menangis
Dia tau aku merajuk
Aku yang sedang memanja
Dan takkan lama tertawa lagi bersama

dia itu cilebut
 dia akan turut meski kau ajak keliling bogor jalan kaki
karena yang ia punya untuk sahabatnya hanya itu, dirinya sendiri.
Entah apalah yang kamu lakukan kawan....
Entah apalah yang menarik hatimu melebihi bau sekolah..
Entah dimana lagi kutemukan jiwamu sebagai penopang diri
Entah kapan dunia ini cukup adil untukmu.

0 komentar:

Berikan komentar kamu :)