Fiuh! Ferhatian ferhatian fokus fada fuisi fathia
funya, bah!
Andailah aku tukang tenung puisi
Tidak x tidak f tidak cukup abjad dua puluh
enam-tidak!pelototan guru pun tiada menahanku
Habislah pasti stok kata-kata bapak berjas di
Jakarta buat kampanye nanti
Ia gerutu-gerutu sambil isap cerutu, katanya ia
punya kata habis diborong seorang kutu macam aku
Aku bukan banyak duit, bukan
Aku bukan lintah pengisap kata, bukan. Bukan
kutunya buku seperti ia kata,juga bukan.
Raup saja kata manapun kamu suka, sambil ketawa,
menyusun nama, ternyata maknanya boleh punya
Ini-itu, ini boleh itu boleh
Fragmen-fragmen kalimat itu nantinya boleh kamu
bilang bait puisi
Adapun sesloki rindu, dua tuang marah dan segenggam
maki biasa kamu lindap di dalamnya tanpa perlu takut takut dipecut guru
Hampir seperti oret-oretan affandi yang dia sebut ekspressionism
Abstrak sebagaiman rambut kelabu nenek pun orang
hargai mahal, maka
Seporanda apapun kamu tulis, lanjut saja sambil
naikin alis
Ada yang paham? Biar. Ada yang pura-pura paham?
Biar
Nanti
Andai kamu jadi tukang tenung puisi
Habislah pasti kata-kata buat kampanye nanti,
tapi kamu tiada ’kan
pernah mati berbunyi,
tidak karena f
tidak juga x -tidak.
l
salam kenal juga :)
ReplyDeleteterima kasih telah berkunjung
sip.