Keluarga Multimedia (Hari Ke-4)

Mi Yeelight
Hah? apaan itu, lampu? yep lampu! Karena sesi tantangan kita kali ini adalah mengenalkan berbagai teknologi atau aplikasi yang itu memudahkan peran kita sebagai ibu dalam mengawasi tumbuh kembang anak, maupun manajemen diri menurut saya si lampu pintar ini ga boleh ketinggalan.

Saya kira suami saya tipikal tech geek gitu, salah satu yang dibahas melulu sejak masa kehamilan adalah si lampu pintar ini. "Enak Fath, kalau mau nyalain matiin lampu dari kasur aja. indah...." Katanya sambil mengecup dua jarinya sendiri macam Pak Bondan bilang 'maknyuuussss'.  Saya waktu itu belum bisa sepakat, mengingat harganya yang rasanya belum sepadan dengan manfaat yang didapat, belum butuh-butuh amat gitu deh.. apa susahnya matiin lampu jalan dulu nyamperin saklar, kan?

Kemudian lahirlah Haura, ia ditempatkan di dalam baby crib yang cukup besar, di kamar yang sama tapi berjarak 2-3meter dari kasur yang kami tempati. Kamar tidur kami memanjang, gabungan dua ruangan, sehingga masing-masing kasur punya lampu sendiri di atasnya. Masalah mulai terasa ketika: saya dan Fikar terbiasa tidur gelap-gelapan, atau ya remang-remanglah. Jadi ketika harus bangun beberapa kali di tengah malam untuk mengecek popoknya Haura dan menyusuinya, otomatis saya harus menyalakan lampu yang ada di daerah crib Haura, yang sayangnya amat menyilaukan. Baik Fikar maupun Haura akhirnya seringkali terbangun karena silau, okelah kalau Fikar kesilauan sebenarnya tidak masalah buat saya.. hahah tapi yang repot adalah ketika Haura tidak kunjung lanjut tertidur setelah hajatnya beres, ditinggal tidur rasanya tidak mungkin karena dia pasti menangis gelisah (dan alamiahnya kita gabisa tidur nyenyak, rasanya seperti pergi tidur dengan ceret air di atas kompor yang menyala. dengar suara sedikit kebangun..) apalagi kala itu saya sedang fase mengenalkan siang malam pada Haura. Jadi ketika siang buatlah sekelilingnya penuh suara, terang benderang sementara ketika malam buatlah tenang, redup sehingga anak tau ini waktunya tidur. Efek pembiasaan ini yaitu pola tidur bayi ga acak kadut tapi sejalan dengan jam tidur kita orang tuanya.. kita jadi tidak perlu begadang seharian dan terkantuk-kantuk luar biasa di siang hari, ga perlu jadi kelelawar. 
Selama beberapa waktu kami seperti itu terpikirlah oleh saya untuk membeli lampu tidur, jadi saya tetap dapat menyusui dan mengganti popok Haura tanpa membangunkan semua orang. Mas menanggapi dengan antusias dan menawarkan kembali Mi Yeelight sambil menjelaskan penuh semangat kelebihan-kelebihannya. 

Mi Yeelight adalah lampu yang terkoneksi internet (Wifi) dan smartphone kita, jadi kalau ada indihome dan sebangsanya di rumah sangat mungkin dicoba. Kita perlu mendownload terlebih dahulu aplikasinya di Playstore  




0 komentar:

Berikan komentar kamu :)