Ayah punya cerita

Ayah saya suka sekali bercerita. Cerita ini-cerita itu. Kerennya, selalu ada inspirasi dan pelajaran yang bisa dipetik dari kisah-kisahnya.

Misalnya ketika saya dan adik masih kecil, kami begitu ketakutan mendengar suara petir yang menyambar-nyambar.  Demi melihat anak anaknya berani berangkat ke TPA ayah saya kemudian berdehem, tanda sebuah cerita akan dimulai. “Ketahuilah nak, petir adalah alat pencambuk jin nakal yang tengah mencuri dengar rahasia langit”


  beberapa waktu kemudian kami sukses terbengong-bengong dan lupa untuk takut,”emang jin bisa terbang ke langit ya,bi?”

Ada juga cerita soal arwah gentayangan. Waktu itu televisi kami sedang ngetrend menampilkan acara-acara berbau mistis seperti ‘Dunia Lain’. Kami (saat itu masih tiga bersaudara) bahkan serempak loncat ke kasur dan menatap lantai ngeri begitu tau tuyul berperawakan pendek dan botak. Hiiy. Ayah saya, sang pemberani, kembali membuka kisahnya dengan  tawa ketika kami tanyakan soal jin dan setan. “Jin itu sebenernya ada yang baik dan jahat, sama aja kaya manusia.. mereka juga sholat-mengaji ikutin Rasulullah kalo jin muslim. Kalo yang kafir yaa yang gangguin kamu tuh biar nonton mulu sampe lupa solat…”

“kalau setan bi?dia gimana tuh?”

“setan itu sifat jelek yang bisa melekat pada jin dan manusia. Bukan makhluk. Makanya dibilang juga setan itu mengalir pada pembuluh darah kita kan? Ya soalnya setan itu sifat. Liat aja  an-nas ‘..dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (keburukan)ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia’.”

“iya juga ya bi. Terus kalo arwah gentayangan gimana tuh bi? Itu kan manusianya udah meninggal.”

“Wah itu sih jin. Namanya qorin, dia itu ibarat kembaran kita-serba tau tentang kita. Makanan kesukaan kita, baju favorit, orang yang kita suka, kebiasaan kita, semuanya deh tau. Makanya ga aneh kalo setelah manusianya meninggal dia bisa nyerupain miriiip banget  bahkan tau nama orang-orang yang didatengin dan nyambung kalo ngobrol.”

“ih ngeri banget, berarti selama ini kita diikutin jin terus?”

“iya, Tiap satu manusia lahir itu didampingi satu jin dan empat malaikat: di depan-belakang, kiri dan kanan.”

 Kemudian kami ber-OOOO ria dan begitu aja percaya tanpa mengingat-ingat dalil yang beliau pake. Kami memang selalu menggemari kisah-kisah beliau dan suka sekali bertanya macam macam. Dari hukum syara suatu perbuatan sampe cerita masa kecilnya yang memprihatinkan,tapi kebanyakan memang hal-hal berbau  supernatural yang kami minati haha

Nah, sekitar tiga tahun terakhir ini ayah saya suka mengulang-ulang satu tema cerita yang sama. Di mesjid, di pengajian keluarga, saat nasihatin saya, di berbagai jenis acara temanya ituuu terus: nyawa-jiwa-raga. saya pernah bertanya ‘kenapa sih ceramahnya itu lagi-itu lagi?’

Ayah saya menjawab ringan,”ya karena banyak orang mengabaikannya.
Karena saya hanya diam, beliau langsung memanfaatkannya buat review ‘teori ‘beliau itu.

gini ya teh, manusia itu terdiri dari 3 komponen ini: jiwa-nyawa-raga.
Jiwa itu b.arabnya ‘nafs’intinya manusia itu ya nafs, yang bakal dihisab ya jiwa. Liat aja surah As-syam: ‘…dan jiwa serta penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan ketakwaan dan kedurhakaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya dan sungguh merugi orang yang mengotorinya’ karena yang dihisab jiwa maka kita ya harus jaga jiwanya jangan sampe sakit. Sakit jiwa itu bukan gila, tapi jiwanya berpenyakit: ujub, sum’ah, riya, hasad, dsj(saya lupa apalagi hehe)

waktu kita tidur yang ilang itu jiwa, sedang ruh dan raga tetep tinggal. Makanya kita ga terkena taklif ketika tidur, jiwanya pergi- lagi ga ngeh ngelakuin apa aja. Padahal tetep kan kita napas?padahal tetep ada kan badan-jasadnya juga?

Kalo nyawa itu bahasa arabnya ‘ruh’ atau ‘sirrul hayah’. Ruh ini yang bikin raga kita bekerja: jantung berdetak-detuk, sistem organ tubuh berjalan sebagaimana semestinya. Letaknya dimana rupanya gimana ga ada yang tau. Al Israa' 85. ‘Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit."

 Kalau ruh ini dipisahkan dari raga? Nah itu namanya wafat. Prosesnya sakit, sakaratul maut. Nantinya Raga masuk ke kuburan (alam dunia nih) yang cantik yang jelek yang gendut yang solih yang ingkar, semuanya sama jadi makanan cacing, hancur oleh tanah.yahh ada sih beberapa kasus pengecualian yang jasadnya ga hancur udah bertahun-tahun, itu sih kehendak Allah tapi over all namanya jasad dari bahan organik nantinya jadi tanah lagi. (Makanya raga mah ga perlu terlalu dipusingin, cuma ‘wadah’- ga dihisab!) Ruhnya gimana ? wallahu a’lam
terus kalo jiwanya?jiwanya masuk alam kubur-alam barzah. Yang katanya ditanya munkar-nakir itu disini, jiwanya.”

Wallahu a’lam bishawab.
Ketika nulis ini saya juga jadi berpikir eh tapi kan di kitabnya Syaikh taqiyuddin ,manusia itu madati aja ya?lah ko jadi lupa. Haha nanti ditanya lagilah ya ke ayahku. Itulah sedikit ceritaku, semoga bermanfaat yaa !:D

Nb: Ngomong-ngomong silakan koreksi tulisan ini sebanyak-banyaknya guna pembelajaran bagi saya. Salam kenal! :B

5 comments:

  1. teh pei komennya rada panjang kenapa? :D

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. apakah beda setan dengan iblis? kalau sama, berarti yang menggoda nabi adam di surga itu jin?

    ReplyDelete
  4. sepemahaman saya sama, iblis itu leluhurnya jin badung (setan)
    adam itu leluhur manusia, termasuk anak cucunya adalah setan dari golongan manusia.

    Wallahu a'lam.

    ReplyDelete

Berikan komentar kamu :)